Senin, 21 November 2011

Tentang Dia

"Apa kabarmu?"
Suara yang dalam itu menyelusup masuk ke dalam gendang telinga.
Saya tercekat.
Kenangan ribuan hari lalu menari cepat dalam benak.

Tertawa bersama.
Bergandengan tangan.
Kita. Dulu.

" Baik."
Saya menjawab dengan mantap.
Sebenarnya tidak, jawab hati saya.
Saya selalu merasa bersalah.

Saya lelah. Apa salah saya?
Itu ucapmu sekian tahun lalu.
Saat saya, lagi-lagi membagi hati.

Lalu,
Saya tahu sesuatu.
Saat mata saya bersiborok dengan mata yang pernah menatap saya dengan cinta.
Jantung saya berdegup.

Masih ada pendar rasa.
Untukmu, laki-laki luar biasa.
Yang pernah begitu mencintai saya.
Sekalipun saya selalu menghadirkan luka.

Saya tahu, tanganmu pernah menggenggam tangan lain setelah saya.
Kamu tahu, tubuhku pernah dipeluk tangan kokoh lain setelah kamu.

Tapi lalu, sang waktu mempertemukan kita.
Semesta menyediakan ruang bagi kita bertemu.
Mengijinkan kita, untuk sesaat, saling menatap.

" Saya hanya sebentar disini."
Ucap saya, datar.
Menyembunyikan perasaan yang mulai memberontak.

...
....
.....

**********

Burung bersayap besi akan membawa saya.
Beberapa jam lagi.
Kembali ke kehidupan nyata.
Dan meninggalkan dia yang telah mempunyai kehidupannya sendiri di negeri orang.

Perasaan bersalah saya bertahun-tahun telah terbayar.
Sinar matanya telah memaafkan.
Saya tahu, dia bahkan telah memaafkan saya jauh sebelum saya meminta maaf.
Karena dia luar biasa.

Hanya ada satu kerinduan yang urung saya lakukan.
Memeluknya.

Jika.
Masih ada kesempatan.
Saya masih ingin bertemu.



_beyTobing_
Singapore, 21 November 2011












Tidak ada komentar:

Posting Komentar